Kamis, 11 Oktober 2012

Sejarah Terbentuknya Sosiologi



Sejarah Terbentuknya Sosiologi



Di dalam abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul yaitu psikologi (Ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia), dan sosiologi (Ilmu yang mempelajari masyarakat). Timbullah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang dalam proses tersebut pertumbuhannya dapat di pisahkan dari ilmu-ilmu kemasyarakatan lain. Seperti ekonomi, sejarah, antropologi, ilmu jiwa sosial dan sebagainya . Banyak usaha-usaha baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842. Sehingga Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Selanjutnya Émile Durkheim. ilmuwan sosial Perancis, yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis.
Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology pada tahun 1876. Di Amerika Lester F.Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Saya membaca dari sumber buku Soerjono Soekanto, bahwa Auguste Comte, berpendapat bahwa ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir dari pada perrkembangan ilmu pengetahuan. Selanjutnya Auguste comte berkata bahwa sosiologi itu sendiri harus di bentuk berdasarkan pengamatan dan tidak pada spekulasi-speklasi perihal dalam keadaan masyarakat.
Lahirnya sosiologi pada tahun 1842, tatkala comte menerbitkan jilid terakhir dari bukunya yang berjudul Positive Philosopy. Sosiologi berkembang dengan pesat dalam abad ke-20, berkat Herbert Spencer. Nama-nama tokoh sosiologi seperti inilah yang terkemuka dalam perkembangan sosiologi di benua eropa dan amerika. Seperti ; Auguste Comte (Perancis), Herbert Spencer (Inggris), Karl marx (Jerman), Vilfredo pareto (Itali), Pitrim A.Sorokin (Rusia), Max weber (Jerman, dan Stein Metz (Belanda).
 Nama-nama sosiologi itulah yang kemudian menyebar ke benua negara-negara lain, termasuk indonesia sendiri.

Dalam benak saya, tidak semua dari buah fikiran memerlukan pembuktian akan kebenarannya. Tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu. Ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia, yang selalu mencari tahap setiap permasalahan dan struktur tindakan sosial dalam masyaraka itu sendiri. Sehingga muncul dan terbentunknya Ilmu Sosiologi.
Dalam usahanya untuk mencari kebenaran manusia dapat menemui berbagai cara, yaitu :
1. Penemuan Secara Kebetulan             4. pengalaman
2. hal yang bersifat untung-untungan.                 5. penelitian secara ilmiah.
3. kewibawaan                                                 6. usaha-usaha yang bersifat spekulatif.

Sejarah sosiologi berasal daril ilmu filsafat (Master Scientiarum). Yang lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu pegetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena meningkatnya terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan yang terjadi di masyarakat.

Dalam anggapan saya bahwa sosiologi sudah berdiri sendiri dan mempelajari tentang masyarakat luas, karena masih banyak permasalahan dalam masyarakat yang tidak bisa di atasi, seperti halnya; kemiskinan, kelompok dalam masyarakat serta adanya konflik dalam masyarakat, dan terjadinya kesimpang siuran dalam antar masyarakat. Sehingga manusia punya rasa ingin tahu yang tinggi untuk mempelajari bagaimana suatu kehidupan bermasyarakat, struktur tindakan sosial, dan karakter pada setiap masyarakat yang ada.

Di dalam sebuah perkembangan sosioligi di indonesia sendiri. Walau pada hakikatnya pemimpin indonesia belum pernah mempelajari teori-teori formal sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Almarhum Ki Hadjar Dewantoro, pelopor utama yang meletakkan dasar-dasar bagi pendidikan nasional di indonesia, memberikan sumbangan yang sangat banyak pada sosiologi dengan konsepnyamengenai kepemimipinan dan kekeluargaan indonesia dengan nyata dipraktikakan dalam organisasi pendidikan Taman Siswa.

Sehingga menurt anggapan saya, dapat dikatan, sosiologi berkembang di indonesia karena sebagai landasan untuk mencapai tujuan yaitu untuk mempelajari hubungan-hubungan manusia, individu-individu, individu-kelomopok, kelompok-kelompok dan sebagai pacuan pada pendidikan. Dengan demikian, sosiologi pada waktu itu di indonesia, di anggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu pengetahuan.
Adapun sekolah Tinggi Hukum (Rechshogeschool) di jakarta pada waktu itu merupakan satu-satunya lembaga perguruan tinggi yang sebelum perang dunia kedua memberikan Kulia-kuliah sosiologi di indonesia. Sosiologi yang di kuliahkan pada waktu itu untuk sebagian besar bersifat filsafat sosial dan teoritis, berdasarkan buku-buku hasil karya Alfred Vierkandt, Leopold von Wiese, Bierens de Haan, dan steimetz dan sebagainya.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, seorang sarjana Indonesia yaitu Soenario Kolopaking, untuk pertama kalinya member kuliah sosiologi (1948) pada Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta (kemudia menjadi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UGM . Beliau memberika kuliah dalam bahasa Indonesai ini merupakan suatu yang baru, karena sebelum perang dunia ke dua semua perguruan tinggi diberikan da;am bahasa Belanda. Pada Akademi Ilmu Politik tersebut, sosiologi juga dikuliahkan sebagai ilmu pengetahuan dalam Jurusan Pemerintahan dalam Negeri, hubungan luar negeri dan publisistik. Kemudian pendidkikan mulai di buka dengan memberikan kesempatan kepara para mahasiswa dan sarjana untuk belajar di luar negeri sejak tahun 1950, mulailah ada beberapa orang Indonesia yang memperdalam pengetahuan tentang sosiologi.

Penelitian-penelitian sosiologi di Indonesai belum mendapat tempat yang sewajarnya, oleh karena masyarakat masih percaya pada angka-angka yang relative mutlak, sementara sosiologi tidak akan mungkin melakukan hal-hal yang berlaku mutlak disebkan masing-masing manusia memiliki kekhususan. Apalagi masyarakat Indonesai merupakan masyarakat majemuk yang mencakup beratus suku-suku yang berbeda yang memiliki keberagaman tersendiri dalam masyarakat tersebut.

Buku Sosiologi mulai diterbitkan sejak satu tahun pecahnya revolusi fisik. Buku tersebut berjudul Sosiologi Indonesai oleh Djody Gondokusumo, memuat tentang beberapa pengertian elementer dari Sosiologi yang teoritis dan bersifat sebagai Filsafat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar